Bandeng
Asap ini merupakan makanan yang akan
selalu ada di setiap toko oleh - oleh di Sidoarjo. Bandeng asap ini adalah
komoditas utama produk perikanan di Sidoarjo ini di matangkan dengan proses
pengasapan. Setelah siap di jual, bandeng akan dijual di dalam box khusus
dengan saus pendamping saat ini siap di santap. Produk oleh-oleh bandeng asap
ini sama lakunya dengan beberapa produk yang lain seperti petis udang, terasi
udang, dan kerupuk ikan atau udang. Semuanya adalah produk Sidoarjo yang tak
boleh untuk dilewatkan saat datang ke Kota Delta ini.
Resep bandeng asap :
1. Siapkan 3-4 ekor bandeng sekitar 3-4 ons. Bersihkan sisik, insang dans isi perut, cuci bersih
dans olesi garam seluruh badans, terutama perut dalam.
2. Siapkan wajan + tutup, beras
sekitar 2 kepal tangan, daun pisang 3 potong (30x30cm), sumpit/tusuk sate 8
buah dans kain serbet.
3. Olesi bagian dalam wajan dengan
minyak goreng.
4. Masukkan ikan tadi dalam wajan
dengan susunan sebagai berikut:
- paling bawah: beras (diratakan)
- atasnya sumpit/tusuk sate yang
disusun silang menyilang (agar bandeng bisa ditaruh diatasnya)
- diatas susunan sumpit taruh 2-3
lembar daun pisang.
- paling atas taruh bandeng dengan
posisi sejajar (tidak bertumpuk).
- tutup wajan rapat2, beri serbet
diatasnya, mengelilingi tutup (agak basah, tapi tidak menetes) agar lebih
rapat.
5. Nyalakan kompor gas selama
sekitar 20 menit (duh asap kemana-mana, tapi wangi)
6. Matikan kompor, buka tutup, lihat
kulit bandeng harus berwarna seperti coklat tembaga gelap.
7. Bandeng siap disajikan (tambah
sambel terasi biar nikmat).
selamat mencoba.
Sate
kerang ini berbahan dasar kerang yang
sudah dikupas kulitnya, kecap manis, margarin, garam dan bawang putih. trakir
di tusuk dengan tusuk. Nah untuk itu jika kalian berkunjung ke kota Sidoarjo
jangan lupa untuk mencicipi lontong
kupang dan sate kerang ini. banyak kedai2
atau warung makan yang menyediakan makanan ini.
BAHAN:
500 gram kerang darah rebus tanpa kulit
1 lembar daun salam
1 cm lengkuas
5 sdm kecap manis
1/2 sdm air asam jawa
2 sdm minyak goreng, untuk menumis
Tusuk sate
BUMBU HALUS:
6 butir bawang merah
2 buah cabai merah, buang bijinya
2 buah cabai rawit merah
1 cm jahe
3/4 sdt garam
CARA MEMBUAT SATE KERANG:
1. Panaskan minyak goreng, tumis daun salam, lengkuas dan bumbu halus hingga
harum.
2. Masukkan kerang, masak hingga kerang terlumuri bumbu.
3. Tambahkan kecap manis dan air asam, aduk rata. Masak hingga matang. Angkat.
4. Tusukkan kerang pada tusuk sate.
5. Panggang sebentar di atas bara api. Sajikan.
Untuk ± 16 buah
5. Krupuk
Udang
Krupuk
udang ini mempunyai cita rasa yang
Enak,Gurih, Renyah dan Kaya akan Gizi. Kerupuk ini merupakan makanan khas kota
Sidoarjo yang sangat terkenal dengan rasa udang/Ikannya. Sentra produksi
krupuk di Sidoarjo menjadi sangat terkenal di Nusantara, krupuk dengan berbagai macam jenis dan cita rasa.
Bahan
:
- 2
½ kg Tepung tapioka/pati ubi
- 2
½ kg Tepung terigu
- 1
kg Udang yang sudah dibuang kepala dan kulitnya
- 2
ons Garam dapur
- 10
liter Air bersih
- ½
ons Bawang putih
- ½
ons Moto/vetsin
- 1
ons Bleng
Cara Membuat Kerupuk Udang Enak :
- Garam
dapur dan bawang putih dihaluskan dengan jalan ditumbuk yang halus.
- Udang
yang sudah dibuang kepala dan kulitnya dicuci yang bersih terus ditumbuk
bersama dengan tumbukan bawang putih dan garam tadi sampai halus betul.
- Ramuan
b diatas, moto/vetsin dan bleng dijadikan satu kemudian dicampur dengan
air 10 liter sampai semuanya benar – benar larut.
- Tepung
tapioka/pati ubi dan tepung terigu dijadikan satu kemudian dicampur dengan
larutan c. Caranya adonan tersebut diaduk – aduk dengan tangan sambil
diremas – remas terus ( tentunya tangan harus bersih ya… hehe… )
barangkali ada tepung tapioka/pati ubi atau tepung terigu yang belum
hancur.
- Adonan
tersebut dimasukkan kedalam kantong plastik yang tebal ( plastik ukuran ¼
kg ) kemudian diikat yang kuat dengan karet, kalau sudah terkumpul banyak
terus direbus dengan air mendidih kurang lebih 1½ jam.
- Sesudah
matang kita tiriskan dan kupas plastiknya (ket: misalnya kita mengupasnya
sore, paginya sudah dapat diiris – iris. Atau kalau mengupasnya pagi,
bahan kerupuk yang sudah matang tadi kita jemur sebentar kurang lebih ½
hari menjemurnya dan dibolak – balik supaya tidak berair ( keset ).
- Kemudian
yang terakhir kita iris – iris tipis dengan pisau yang tipis dan tajam
lalu dijemur samapi benar – benar kering. Kalau akan diperdagangkan
masukkan kedalam plastik dipasangi label menurut selera atau kebutuhan.
Potensi Bahan Pangan Nabati dan Hewani Sidoarjo
:
Jumlah UKM yang memproduksi
karbohidrat seperti terlihat pada Gambar 1.
Macam makanan yang yang
diolah oleh UKM terdiri dari 8 macam yang terdiri dari makanan yang siap
konsumsi dan bahan makanan siap pakai (diolah lebih lanjut), yaitu: lontong,
bihun beras, bihun jagung, tepung beras, dan nasi jagung instan. Yang banyak diolah
oleh para UKM ini adalah lontong, yaitu 53%, berikutnya adalah bihun beras 25%,
dan yang lainnya adalah nasi jagung, bihun jagung dan tepung beras. Kecamatan
yang baling banyak UKM yang memproduksi pangan sumber karbohidrat ini
adalah Kecamatan Tulangan.
Jumlah UKM yang memproduksi kerupuk seperti
terlihat pada Gambar 4.
Produksi
kerupuk banyak dilakukan oleh UKM di semua kecamatan yang ada di Kabupaten
Sidoarjo. UKM yang banyak memproduksi kerupuk adalah dari Kecamatan Jabon dan
Tulangan. Bahan baku yang dipergunakan adalah pati singkong atau tapioka. Kedua
bahan pokok ini diperoleh dari luar Sidoarjo, yaitu dari Lampung dan Jawa
Tengah. Salah satu UKM bisa menghabiskan 30 ton/hari, dengan harga
Rp.850.000,-/ton.
Disamping
tapioka, terdapat bahan tambahan dalam pembuatan krupuk, yaitu aneka ikan yang
kemudian diolah menjadi kerupuk ikan dan bahan lain seperti buah, sayur,
kentang, dan lain sebagainya. Ikan banyak dipergunakan sebagai bahan tambahan
dalam pembuatan kerupuk diantaranya adalah ikan air laut atau air tawar,
misalnya udang, ikan lele, bandeng, ikan gabus, mujaer, kerang, dan lain
sebagainya. Adapun perbandingan UKM yang memproduksi kerupuk ikan dan kerupuk
biasa dan lainnya seperti terlihat pada Gambar 5.
Kecamatan
Jabon banyak menggunakan ikan dalam produksi kerupuknya, mengingat produksi
pangan lokal yang banyak adalah dari perikanan, sedangkan pada Kecamatan
Tulangan produksi kerupuk lebih banyak hanya menggunakan tapioka yang dibumbui.
Kerupuk yang diproduksi banyak dipasarkan di luar kota bahkan luar pulau
Jawa. Kerupuk lainnya dibuat dari kentang, tahu, singkong, dan nasi.
Kerupuk yang berbahan baku singkong biasanya dibuat kerupuk samiler, dari bahan
nasi dibuat kerupuk puli (puli bawang, puli bandeng ataupun puli terasi),
sedangkan dari bahan tapioka dibuat kerupuk grandong, kerupuk buah/sayur,
kerupuk sodok, kerupuk cor, kerupuk kipas, kerupuk kemplang dan kerupuk
tersanjung.
Jumlah UKM yang memproduksi minuman seperti terlihat pada
Gambar 6.
Minuman
yang diproduksi UKM rata-rata adalah jenis minuman yang dibuat dari bahan
alami, seperti minuman jamu (beras kencur, sinom, kunyit asam, sirup
asem, jahe instan), minuman rosella, minuman instan, sari temulawak dan sari
rasa. Pada Kecamatan Sedati, Jabon, dan Waru tidak ditemukan UKM yang
memproduksi minuman. Bahan baku yang digunakan adalah gula yang diperoleh dari
lingkungan sekitarnya.
Jumlah UKM yang memproduksi olahan
kedelai seperti terlihat pada Gambar 7.
Kedelai
banyak diolah menjadi makanan siap saji ataupun bahan makanan siap olah.
Sebagai makanan siap olah, kedelai dibuat menjadi tahu (tahu biasa, sumedang,
dan pong), tempe (tempe biasa, tempe oncom), dan kecambah, sedangkan
olahan siap santap berupa sari kedelai, sambal goreng tempe, keripik tempe,
botokan tahu-tempe, stik tahu, dan sosis tahu. Hampir semua kecamatan
memproduksi atau mengolah kedelai, kecuali kecamatan Sedati dan Waru. Beberapa
desa/kelurahan adalah sentra industri tahu dan atau tempe. Kendala utama adalah
pada perolehan bahan baku. Berdasarkan data produksi tanaman kedelai
dibandingkan dengan kebutuhan akan kedelai dirasa tidak seimbang. Berdasarkan
data tahun 2012 tahun. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 sebesar
13.072,50 kw, bahkan jika dibandingkan dengan produksi tahun 2009 terjadi
penurunan hampir 45%, dimana produksi tahun 2009 mencapai 22.753,05 kw.
Kebutuhan lebih banyak dibandingkan persediaan, sehingga kebutuhan kedelai
banyak disuplai dari import luar negeri. Harga sangat tergantung pada
perkembangan mata uang dunia. Pada saat harga kedelai naik, maka produksi tahu
dan tempe beserta dengan olahannya menjadi menurun.
Jumlah UKM yang memproduksi olahan kedelai seperti
terlihat pada Gambar 8.
Produksi
telur di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2012 didominasi oleh telur
itik (66% atau 742 ton ) oleh karenanya beberapa kecamatan yang berdekatan
merupakan sentra telur asin. Jenis telur yang banyak dibudidayakan dan
diperdagangkan adalah telur bebek, mayoritas diolah menjadi telur asin. Daerah
yang banyak memproduksi telur asin adalah Kecamatan Tanggulangin, Prambon,
Buduran dan Candi.
Jumlah UKM yang memproduksi olahan daging ayam dan
sapi seperti terlihat pada Gambar 9.
Olahan
daging sapi dan ayam berupa bakso, nugget, ayam bakar/panggang, sosis, abon
sapi, pentol kanji, dan ayam goreng. Berdasarkan banyaknya produksi
ternak di Sidoarjo lebih banyak dijual dalam bentuk segar untuk diolah menjadi
hidangan dibandingkan dengan yang diproduksi UKM pangan olahan. Yang paling
banyak diproduksi adalah pentol atau bakso dari daging sapi disusul dengan
olahan ayam yang dibakar, sedangkan olahan dalam bentuk nugget, sosis maupun
nugget masih sangat kurang. Yang banyak dipasarkan adalah olahan dari industri
besar seperti Benardi. Wilayah yang banyak mengolah daging ayam atau sapi ini
adalah Kecamatan Tulangan, dan wilayah yang UKM nya tidak mengolah produk ini
adalah Kecamatan Taman, Buduran, Porong, Gedangan, Krembung, Jabon dan
Waru.
Jumlah UKM yang memproduksi olahan ikan
seperti terlihat pada Gambar 10.
Sektor perikanan tambak yang menjadi
komoditas unggulan di Kabupaten Sidoarjo adalah ikan bandeng yang banyak
dipelihara di 8 Kecamatan yang membudidayakannya. Sedangkan tangkapan hasil
laut tahun 2012 mencapai didominasi oleh binatang berkulit keras dan kupang
(kerang, tiram, dan lain sebaginya). Lele merupakan jenis ikan yang paling
dominan produksinya di perikanan air tawar atau kolam (88%). Berdasarkan data
pangan olahan banyak didominasi oleh olahan bandeng dan pangan jajanan berupa
kupang lontong yang banyak di jajakan oleh pedagang di sentra penjualan kupang
lontong seperti di Gedangan, Candi dan beberapa daerah yang lain. Kecamatan
Tanggulangin,Sedati, Candi dan Sidoarjo adalah yang paling banyak UKM
yang mengolah hasil perikanan ini, sedangkan Kecamatan Krian, Tarik, Porong
tidak ada UKM yang memproduksi olahan ikan karena di wilayahnya tersebut tidak
ada aktivitas perikanan atau hasil perikanan yang ada langsung
dipasarkan. kan juga banyak dipergunakan sebagai bahan tambahan dalam
pembuatan kerupuk di Kecamatan Jabon, Buduran, Tanggulangin, Sidoarjo dan
Candi.
Hasil perikanan lain yang banyak dimanfaatkan
adalah udang, mujaer, lele, patin, dan lain sebagainya. Hasil olahan yang
banyak dibuat oleh UKM ini adalah terasi, petis (udang, ikan, kupang), kerang
rebus, sosis, bakso, ikan panggang atau asap, kupang lontong, teri balado, abon
ikan, ikan asin, sambal klothok, snack laut seperti terung dan hasil olahan
lainnya.